Jender dalam perspektif Nasaruddin Umar / H Jamali Sahrodi MA and Amin Maulana
Gerakan Kesetaraan Jender (Gender Equality Movement) merupakan respons kaum feminis terhadap ketimpangan sikap sosial terhadap kaum wanita. Keberadaannya, bukanlah menjadi saingan kaum pria. Namun lebih mengedepankan kesetaraan hubungan antara pria-wanita. Perbedaan bologis antara pria dan wanita me...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Conference or Workshop Item |
Language: | English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://ir.uitm.edu.my/id/eprint/20018/ http://ir.uitm.edu.my/id/eprint/20018/1/PRO_H%20JAMALI%20SAHRODI%20M%2017.pdf |
Summary: | Gerakan Kesetaraan Jender (Gender Equality Movement) merupakan respons kaum feminis terhadap ketimpangan sikap sosial terhadap kaum wanita. Keberadaannya, bukanlah menjadi saingan kaum pria. Namun lebih mengedepankan kesetaraan hubungan antara pria-wanita. Perbedaan bologis antara pria dan wanita merupakan kodrat yang bersifat anugerah (taken for granted). Kesetaraan jender menilik pada relasi yang memberi peluang dan peran yang sama antara pria dan wanita. Kelemahan, keterbelakangan dan kondisi yang kurang menguntungkan bagi wanita—sejatinya—bukanlah kodratnya namun lebih disebabkan oleh kesempatan dan peluang untuk mengembangkan diri yang terbatas. Kenyataan berubah bahwa wanita dapat meraih prestasi sebagaimana yang pernah diraih kaum pria setelah diberikan kesempatan dan peluang berpendidikan dan berkarya. Jadi, label dan penyematan wanita lebih bodoh, lemah dan terbelakang dari kaum pria merupakan mitos hasil konstruk sosial. Konstruks sosial ini dapat berubah setelah kesempatan, peran dan peluang diberikan secara sama kepada kaum wanita dan pria. |
---|