Pandangan dunia Islam modernis dalam struktur sosial masa pemerintahan orde baru: tradisi karya-karya Ahmad Tohari
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pandangan dunia Islam modernis dalam karya-karya Ahmad Tohari yang merupakan bagian dari struktur sosial masa pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Islam adalah agama yang berasal dari tanah Arab kemudian berkembang ke seluruh dunia hingga ke In...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Institute of the Malay World and Civilization, Universiti Kebangsaan Malaysia
2017
|
Online Access: | http://journalarticle.ukm.my/12433/ http://journalarticle.ukm.my/12433/ http://journalarticle.ukm.my/12433/1/IMAN-2017-0501-02.pdf |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pandangan dunia Islam modernis dalam karya-karya Ahmad Tohari
yang merupakan bagian dari struktur sosial masa pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Islam adalah agama yang berasal
dari tanah Arab kemudian berkembang ke seluruh dunia hingga ke Indonesia. Dalam penyebarannya ke luar negara Arab,
Islam sangat dipengaruhi oleh kebudayaan setempat. Ketika Islam berkembang di Indonesia, Islam juga dipengaruhi
oleh kebudayaan atau tradisi setempat, iaitu menyesuaikan dengan struktur pemerintahan Republik Indonesia. Untuk
mengungkap pandangan dunia Islam modernis digunakan teori strukturalisme-genetik yang dikembangkan oleh Lucien
Goldmann. Teori strukturalisme-genetik merupakan gabungan antara teori strukturalisme dengan teori Marxisme. Karya
sastera adalah produk kolektif, dan pengarangnya adalah individu istimewa atau sebagai wakil kelompok masyarakat.
Dalam kaitannya dengan pemerintahan Orde Baru, karya sastera merupakan bagian dari keseluruhan struktur sosial
yang lebih besar. Untuk mengetahui keseluruhan harus memahami bagian dan sebaliknya untuk memahami bagian harus
mengetahui keseluruhan. Hasil yang didapatkan adalah Islam modernis di Indonesia menyesuaikan konsep pemerintah
Orde Baru yang merupakan suatu ideologi, iaitu jauhilah perbuatan syirik karena bertentangan dengan Islam, bubarkan
PKI, “Politik No”, dan “Pembangunan Yes“ atau “ekonomi sebagai ratu”. Dalam struktur sosial pemerintahan Orde
Baru, Islam modernis merupakan bagian dari ideologi Negara Republik Indonesia, iaitu Pancasila. |
---|