Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi

Leksikografi merupakan bidang linguistik terapan yang mencakupi metode dan teknik penyusunan kamus dan bahan rujukan sejenisnya. Seiring dengan pernyataan tersebut, para sarjana menyatakan bahawa leksikografi sangat sinonim dengan pertemuan pelbagai bidang ilmu, yakni ilmu linguistik dan ekstra li...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Norati Bakar
Format: Article
Language:English
Published: Institute of the Malay World and Civilization, Universiti Kebangsaan Malaysia 2017
Online Access:http://journalarticle.ukm.my/12440/
http://journalarticle.ukm.my/12440/
http://journalarticle.ukm.my/12440/1/IMAN-2017-0502-04.pdf
id ukm-12440
recordtype eprints
spelling ukm-124402018-12-12T13:51:41Z http://journalarticle.ukm.my/12440/ Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi Norati Bakar, Leksikografi merupakan bidang linguistik terapan yang mencakupi metode dan teknik penyusunan kamus dan bahan rujukan sejenisnya. Seiring dengan pernyataan tersebut, para sarjana menyatakan bahawa leksikografi sangat sinonim dengan pertemuan pelbagai bidang ilmu, yakni ilmu linguistik dan ekstra linguistik. Praktik pelbagai disiplin ilmu ini dikesan penyebarannya dalam kedua-dua struktur kamus, sama ada dalam struktur makronya (jajaran lema dan sublema), mahupun struktur mikro sesebuah kamus (reka bentuk dalaman yang menyediakan maklumat lengkap tentang kata entri berserta komen bentuk dan komen semantik atau komen makna). Antara aspek tersebut ialah “parataksis”, iaitu hubungan antara dua kalimat klausa, frasa, atau lebih yang mempunyai tataran yang sama, begitu juga kondisi antara klausa-klausa; paraktaksis juga merujuk kepada gabungan kalimat dengan kalimat, klausa dengan klausa, frasa dengan frasa, atau kata dengan kata, tanpa penghubung. Sehubungan dengan penanganan kedua-dua struktur tersebut, kertas kerja ini memfokuskan penelitian mengenai praktik “parataksis” dalam leksikografi Melayu, khususnya dalam pemerian entri termasuk penanganan morfologi, dan sebagainya,. Dengan yang demikian, penelitian ini akan menyoroti unsur-unsur parataksis sebagai antara elemen penting dalam “Kamus Bahasa Melayu Brunei (KBMB), Kamus Bahasa Melayu Nusantara (KBMN), Kamus Dewan edisi keempat (KD4), dan Kamus Besar Bahasa Melayu Utusan (KBBMU)” sebagai kamus-kamus yang mewakili dunia Melayu. Sesuai dengan permasalahan kajian yang dinyatakan, objektif kajian ini adalah menyebarkan maklumat parataksis dalam praktik leksikografi, sebagai maklumat penting dalam leksikografi, kepada pengguna. Selanjutnya, kajian ini mencadangkan perbaikan bagi tanda baca parataksis yang tidak konsisten dalam kamus-kamus yang dikaji. Penelitian ini merupakan kritikan kamus yang dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif, dengan tujuan memberi penjelasan dalam penelitian secara apa adanya melalui tiga tahap, iaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian analisis data. Kajian ini dihasratkan ada manfaatnya bagi menegakkan penanganan elemen parataksis dalam leksikografi Melayu. Institute of the Malay World and Civilization, Universiti Kebangsaan Malaysia 2017-05 Article PeerReviewed application/pdf en http://journalarticle.ukm.my/12440/1/IMAN-2017-0502-04.pdf Norati Bakar, (2017) Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi. International Journal of the Malay World and Civilisation, 5 (2). pp. 43-56. ISSN 2289-1706 http://www.ukm.my/jatma/jilid-5-bil-2/
repository_type Digital Repository
institution_category Local University
institution Universiti Kebangasaan Malaysia
building UKM Institutional Repository
collection Online Access
language English
description Leksikografi merupakan bidang linguistik terapan yang mencakupi metode dan teknik penyusunan kamus dan bahan rujukan sejenisnya. Seiring dengan pernyataan tersebut, para sarjana menyatakan bahawa leksikografi sangat sinonim dengan pertemuan pelbagai bidang ilmu, yakni ilmu linguistik dan ekstra linguistik. Praktik pelbagai disiplin ilmu ini dikesan penyebarannya dalam kedua-dua struktur kamus, sama ada dalam struktur makronya (jajaran lema dan sublema), mahupun struktur mikro sesebuah kamus (reka bentuk dalaman yang menyediakan maklumat lengkap tentang kata entri berserta komen bentuk dan komen semantik atau komen makna). Antara aspek tersebut ialah “parataksis”, iaitu hubungan antara dua kalimat klausa, frasa, atau lebih yang mempunyai tataran yang sama, begitu juga kondisi antara klausa-klausa; paraktaksis juga merujuk kepada gabungan kalimat dengan kalimat, klausa dengan klausa, frasa dengan frasa, atau kata dengan kata, tanpa penghubung. Sehubungan dengan penanganan kedua-dua struktur tersebut, kertas kerja ini memfokuskan penelitian mengenai praktik “parataksis” dalam leksikografi Melayu, khususnya dalam pemerian entri termasuk penanganan morfologi, dan sebagainya,. Dengan yang demikian, penelitian ini akan menyoroti unsur-unsur parataksis sebagai antara elemen penting dalam “Kamus Bahasa Melayu Brunei (KBMB), Kamus Bahasa Melayu Nusantara (KBMN), Kamus Dewan edisi keempat (KD4), dan Kamus Besar Bahasa Melayu Utusan (KBBMU)” sebagai kamus-kamus yang mewakili dunia Melayu. Sesuai dengan permasalahan kajian yang dinyatakan, objektif kajian ini adalah menyebarkan maklumat parataksis dalam praktik leksikografi, sebagai maklumat penting dalam leksikografi, kepada pengguna. Selanjutnya, kajian ini mencadangkan perbaikan bagi tanda baca parataksis yang tidak konsisten dalam kamus-kamus yang dikaji. Penelitian ini merupakan kritikan kamus yang dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif, dengan tujuan memberi penjelasan dalam penelitian secara apa adanya melalui tiga tahap, iaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian analisis data. Kajian ini dihasratkan ada manfaatnya bagi menegakkan penanganan elemen parataksis dalam leksikografi Melayu.
format Article
author Norati Bakar,
spellingShingle Norati Bakar,
Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi
author_facet Norati Bakar,
author_sort Norati Bakar,
title Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi
title_short Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi
title_full Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi
title_fullStr Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi
title_full_unstemmed Masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi
title_sort masalah praktik “parataksis” dalam leksikografi
publisher Institute of the Malay World and Civilization, Universiti Kebangsaan Malaysia
publishDate 2017
url http://journalarticle.ukm.my/12440/
http://journalarticle.ukm.my/12440/
http://journalarticle.ukm.my/12440/1/IMAN-2017-0502-04.pdf
first_indexed 2023-09-18T20:02:37Z
last_indexed 2023-09-18T20:02:37Z
_version_ 1777406949030100992